Belajar Trading Index Dari Berbagai Jenisnya Market Story

Story by: Revanny R. Tristia
Published: October 01, 2019
Viewed 8 times

Revanny is a Content Writer of Astronacci, who has passion to writes and learn about financial and trading.

Apa itu Trading Index?

Trading Index merupakan salah satu instrumen trading yang bergerak di futures trading. Trading ini terdiri dari gabungan beberapa jumlah saham mayoritas dan saham pilihan dari suatu negara. Index sendiri merupakan sebuah daftar yang berisikan berbagai saham yang diperdagangkan di dalam sebuah bursa atau financial market.

Di Indonesia, index saham terbesar adalah IHSG (Index Harga Saham Gabungan), yang berisi semua saham dari perusahaan besar yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Nilai yang terdapat dalam index merupakan nilai rata – rata dari seluruh saham yang ada.

Jadi jika harga saham yang tergabung dalam index itu berubah, maka nilai dari index tersebut juga ikut berubah. Perfoma saham dari suatu perusahaan berdampak pada nilai index. Jika sahamnya bagus, maka nilai index bisa menjadi tinggi, dan juga sebaliknya.

Masih sedikit sekali trader yang memilih trading jenis ini, karena volatilitasnya yang tinggi sehingga tidak semua orang mampu jadi trader index. Trading index dikenal cocok untuk  tipe high-risk trader, yang memiliki nyali besar dalam menanggung resiko yang juga tinggi.

Market utama trading index terbagi menjadi dua, yaitu pasar modal Amerika dan Asia. Dari kedua market tersebut terdapat berbagai macam jenis index yang dijadikan trading. Berikut adalah berbagai jenis index populer dari Amerika dan Asia, serta sesi jam open marketnya.

  • Amerika

1. DJIA (Dow Jones Industrial Average), Pukul 00.00 – 24.00
Index Dow Jones merupakan saham tertua yang di Amerika Serikat. Dioperasikan sejak tahun 1885, menjadikan DJIA salah satu index populer yang digunakan di dunia. Tentunya juga karena dalam index ini memperlihatkan pergerakan 30 saham dari perusahaan besar dan berpengaruh di Amerika Serikat.

Rata rata perusahaan yang tergabung dalam DJIA adalah perusahaan yang memiliki saham dengan kapitalisasi pasar yang besar, atau kita kenal dengan istilah Blue Chip. Dengan setiap pergerakan sebesar 1 pips dari 30 perusahaan yang terdaftar.

2. Nasdaq Composite, Pukul 00.00 – 24.00
Salah satu indeks tertua setelah Dow Jones. Tapi tidak hanya saham – saham dari perusahaan besar saja, di Nasdaq kita bisa menemukan saham – saham dari perusahaan kecil juga.

Index ini terdiri dari 100 perusahaan non-finansial terbesar. Dan perusahaan yang tergabung rata – rata merupakan perusahaan teknologi di Amerika Serikat.

3. S&P 500,Pukul 00.00 – 23.30
Berbeda dengan kedua index diatas, S&P terdiri 505 saham dari 500 perusahaan atau emiten teratas terpilih berdasarkan faktor – faktor seperti likuiditas, free float, kelayakan finansial, hingga riwayat perdagangannya.

Dengan jumlah emiten yang sangat banyak tersebut, S&P sekiranya mewakili 80% dari seluruh total nilai bursa saham di Amerika Serikat. Pergerakan pips di index ini sangat besar hingga mencapai 25 pips setiap pergerakannya. Tidak memungkinkan jika kita trading di index ini dan berhasil mendapatkan keuntungan, bisa membuat kita kaya raya seketika.

  • Asia

1. NIKKEI (Jepang – Tokyo) dengan dua sesi perdagangan,
    Pukul 01.45 – 08.15 & 09.15 – 21.00

Merupakan index utama di bursa efek Tokyo, dan sangat populer dikalangan para investor untuk wilayah Asia dan Eropa. Index yang diciptakan melalui surat kabar ekonomi Jepang, Nihon Keizai Shimbun ini dipandang sebagai salah satu barometer penting dalam perekonomian dan pasar saham Jepang.

Index NIKKEI terdiri dari 225 perusahaan dengan pergerakannya 1 pips. Untuk trader yang ingin menghindari resiko, baiknya bergabung di index ini. 

2. Hangseng (Hongkong) dengan dua sesi perdagangan,
    Pukul 03.15 – 06.00 & 07.30 – 10.15

Index ini terdiri 50 perusahaan atau emiten yang telah terdaftar menjadi anggota dan mencerminkan sekitar 58% kapitalisasi pasar di bursa Hongkong. Index ini juga bertugas mencatat dan memonitor pergerakan saham pada perusahaan – perusahaan besar tersebut.

Dengan pergerakan market yang sangat fluktuasif dan beresiko, index Hanseng disebut hampir sama dengan DJIA.

3. KOSPI (Korea) hanya satu sesi perdagangan,
    Pukul 02.00 – 08.45

Merupakan kumpulan atau serangkaian index yang bisa melacak keseluruhan bursa efek Korea beserta komponen – komponennya. Trading index ini terdiri dari 200 perusahaan publik terbesar yang ditradingkan di bursa Korea.

Menjadi salah satu pilihan tempat untuk trading index yang populer, sistem perdagangan yang dilakukan disini sangat dinamis dan tergolong menjadi salah satu market teraktif di dunia setelah 2 index Asia diatas.

Nah, itu adalah berbagai jenis trading index yang paling diminati oleh para traders. Tapi untuk kita yang masih pemula, memang harus mempelajari dulu jenis – jenisnya sebelum terjun langsung ya.

Trading index bisa kita dapatkan dan diperdagangkan dikedua market tersebut sesuai dengan jamnya. Berbeda dengan trading forex yang marketnya selalu aktif, aktifitas market index sama seperti market saham, namun hanya beda dijenis marketnya saja.

Meskipun tingkat volatilitas dan resikonya tinggi dan sulit dilakukan oleh trader-trader pemula, namun trading index memiliki keunggulannya tersendiri.

1. Memiliki kinerja yang baik dibanding dengan instrumen trading lainnya.
2. Tempat yang ideal untuk diversifikasi portofolio trading.
3. Transaksi Index memberikan peluang profit meskipun market sedang bullish ataupun bearish dengan melakukan strategi hedging kapanpun.

Untuk kita yang baru mulai belajar trading index, dan dengan tingkat volatilitas yang tinggi di market, kita memerlukan beberapa tips agar bisa survive di trading index.

Memiliki Capital Margin Yang Cukup
Kita harus memiliki capital margin yang cukup agar bisa bertahan ditrading index. Dengan tingkat volatilitas yang tinggi, keputusan apapun yang kita ambil akan berimbas pada profit yang sudah kita dapatkan. Jika tidak ingin terjadi kerugian yang besar, selain cepat dan benar mengambil keputusan dan analisa, kita juga harus memiliki capital margin yang mencukupi.

Berpikir Dan Bertindak Dengan Cepat
Kita sebagai trader dituntut untuk berpikir dan bertindak dengan cepat dalam memutuskan apa yang harus dilakukan ditrading index. Perubahan harga dengan fluktuasi pasar yang tinggi membuat kita harus berpikir cepat strategi apa yang harus dilakukan agar tidak mengalami kerugian.

Memiliki Kendali Emosi Yang Baik
Sebagai seorang trader kita memang harus memiliki kendali emosi yang baik. Karena pengaruh dari emosi kita akan berdampak pada keputusan yang diambil saat trading. Khususnya saat menganalisa dan membuat keputusan saat bertransaksi di market dengan perubahan harga yang fluktuasinya tinggi.

Memiliki Entry & Exit Point Sebelum Open Posisi
Karena market index bergerak dengan trend yang cenderung pendek. Jadi untuk meraih keuntungan, trader biasanya menggunakan swing trading dengan tujuan memaksimalkan keuntungan pada saat terjadi trend, dan dibutuhkan kemampuan untuk mengambil entry dan exit point dengan cepat.

Nah itulah informasi mengenai beberapa jenis trading index dan tips yang harus kita lakukan jika ingin terjun kedalam trading index. Jika kamu ingin meraih kekayaan dan keuntungan yang besar, trading index bisa menjadi salah satu pilihannya. Namun kita harus tahu mengenai resikonya juga ya.

Untuk mengatasi resiko tersebut, kita perlu tahu terlebih dahulu dan belajar mengenai trading index lebih dalam. Jadi kita bisa meminimalisir kemungkinan kerugian – kerugian yang didapatkan kedepannya.

Recommendation From Expert :

1. Trading index cukup berbeda dengan trading saham, untuk kita harus mencari tahu informasinya. Ingin belajar trading index lebih detail sekaligus dengan prakteknya? Join di CAT Institute!

2. CALL atau Whatsapp dan hubungi CAT Institute dengan Karlina, +62 821 66 66 6500