Investasinya Millenials, Investasi Cryptocurrency Market Story

Story by: Revanny R. Tristia
Published: October 23, 2019
Viewed 6 times

Revanny is a Content Writer of Astronacci, who has passion to writes and learn about financial and trading.

Investasi apa sih yang paling cocok untuk anak jaman now? Anak jaman now, disebut juga sebagai Generasi Z atau Millenials, di mana pada jaman ini didapatkan kemudahan – kemudahan dalam pencarian informasi karena adanya perkembangan teknologi. Nah, perkembangan teknologi ini juga sangat berpengaruh terhadap dunia investasi.

Lalu, investasi apa yang cocok bagi kaum millennials?

Menurut survey yang dilakukan oleh Bitocto Indonesia, pada tahun 2019 ini terdata sekitar 6,5% investasi cryptocurrency dilakukan oleh kalangan milenial dengan kisaran usia 17 – 30 tahun. Dan kenapa banyak milenial tertarik dengan investasi cryptocurrency,  karena keuntungan yang ditawarkan memang lebih besar dari pada investasi lainnya. Karena sejak populernya bitcoin, setelah harganya menanjak tinggi 1 BTC senilai dengan $19.700, cryptocurrency menjadi incaran sebagai peluang investasi yang bisa memberikan untung sangat besar.



Namun sebelum kita benar – benar terjun langsung kedalam investasi cryptocurrency, ada baiknya kita cek dulu, resiko apa saja sih yang akan dihadapi jika kita berinvestasi disitu?

Karena yang namanya investasi pasti memiliki resiko yang bisa berujung pada kerugian. Seperti berbagai instrument investasi lainnya seperti saham atau forex, yang memiliki tingkat resikonya tersendiri. Begitu pula dengan cryptocurrency, yang memiliki tingkat resiko cukup tinggi. Apa saja resiko cryptocurrency yang perlu kita ketahui? Yuk kita cek penjelasan berikut ini.

Resiko Cryptocurrency Untuk Investasi

1. Memiliki Tingkat Volatilitas yang Ekstrem
Jika kita ingin berinvestasi cryptocurrency, maka kita harus sangat berhati – hati karena cryptocurrency memiliki volatilitas yang ekstrem. Hal ini disebabkan karena harganya sangat berfluktuasi, dan sulitnya untuk menganalisa pergerakan harga tersebut.

Yang menyebabkan harga cryptocurrency sangat berfluktuasi karena banyaknya permintaan pada mata uang digital ini, namun memiliki keterbatasan persediaan yang bisa ditawarkan. Dan juga bagaimana cryptocurrency diterima sebagai alat pembayaran yang sah di beberapa negara saja.

2. Tidak Memiliki Regulasi yang Jelas
Pada investasi lain seperti saham, forex atau komoditas biasanya memiliki regulasi yang sudah terdaftar dan diatur oleh pemerintah dari negara tersebut. Sayangnya untuk investasi pada cryptocurrency masih belum memiliki regulasi yang jelas, sehingga memungkinan terjadinya fraud atau penyalahgunaan pada investasi tersebut yang akhirnya malah merugikan kita.

Di tahun 2018, regulasi untuk cryptocurrency, khususnya pada mata uang bitcoin mulai bermunculan dan diproses di negara – negara maju yang memang sudah menggunakan bitcoin sebagai alat transaksi mata uang digital. Namun sayangnya di Indonesia, masih belum mengakui cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang sah dan dilarang digunakan untuk berbagai kebutuhan transaksi. Sedangkan regulasi mengenai cryptocurrency sebagai investasi pun masih belum ada kejelasan yang pasti.

3. Adanya Isu Legalitas
Sejak Februari 2019, akhirnya Kementrian Perdagangan Indonesia (Kemendag) melalui Bappebti memberikan kepastian hukum mengenai penggunaan cryptocurrency di Indonesia. Dimana peraturan yang dibuat ini menjadi landasan hukum perdagangan aset cryptocurrency sebagai salah satu komoditas yang bisa dijadikan subjek kontrak berjangka atau kontrak derivative lainnya yang diperdagangkan di bursa berjangka.

Dalam hal ini, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap melarang penggunaan cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang sah, dan tidak termasuk dari produk industry keuangan Indonesia.

4. Penipuan dan Aktivitas Ilegal
Karena adanya kelemahan pada regulasi dan hukum mengenai cryptocurrency, hal ini menyebabkan maraknya penipuan yang terjadi. Modus penipuan ini sering terjadi dengan menjanjikan keuntungan yang tinggi dan kemudahan dalam berinvestasi di cryptocurreny. Meskipun faktanya investasi ini memiliki resiko yang tinggi. Sebagai kaum millennial yang sudah melek informasi dan teknologi, ada baiknya cari tahu terlebih dahulu mengenai broker yang menawarkan investasi ini.

Skema Ponzi, modus investasi palsu yang memberikan keuntungan kepada investor yang diperoleh dari investor lainnya ini semakin marak dilakukan semenjak populernya cryptocurrency. Adanya masalah legalitas juga membuat mata uang digital ini menjadi alat transaksi illegal. 



Rata – rata kaum millennial yang tergiur oleh keuntungan crypocurrency adalah orang – orang yang pertama kali mencoba untuk berinvestasi. Karena dilihat keuntungan yang diberikan sangat besar dan pengaplikasiannya yang dianggap mudah untuk dilakukan. Padahal? Dibalik itu semua investasi cryptocurrency sangat berisiko bagi orang – orang yang masih awam.

Investasi cryptocurrency mungkin memang cocok bagi kaum millennials yang sudah melek teknologi. Tapi ada baiknya dilihat juga beberapa hal yang patut diketahui agar bisa berhasil dalam investasi cryptocurrency.

     Pentingnya Menentukan Strategi Untuk Menghadapi Market

Sama halnya dengan investasi lainnya yang harus menggunakan analisa dalam melihat pergerakan marketnya. Begitu juga dengan investasi cryptocurrency, yang pergerakan marketnya bisa lebih tidak terduga dari pada market saham maupun forex. Disini kita membutuhkan strategi agar tidak tertipu oleh “bear trap” maupun “bull trap” yang ada di market.
Bear trap pada cryptocurrency, adalah penurunan harga yang cenderung cepat pada uprend, dan Bull merupakan kenaikan harga secara tiba – tiba pada downtrend. Dan terkadang pada buruknya, bisa saja terjadi manipulasi pada investasi ini yang dilakukan oleh investor besar dengan menaikan harga suatu cryptocurrency menjadi sangat tinggi dan dijatuhkan dengan tiba – tiba.

     Berinvestasilah Sesuai Dengan Kemampuan

Jika masih belum memiliki pekerjaan dengan penghasilan tetap, atau masih kuliah dan freelance, maka berinvestasilah sesuai dengan kemampuan yang ada. Jangan hanya tergiur keuntungan yang besar, lalu kita menjadi serakah dan memulai investasi dengan jumlah yang sangat besar. Takutnya malah akan mendatangkan kerugian jika tidak didampingi dengan pengalaman dan strategi yang baik.



Mulailah berinvestasi secara wajar sesuai dengan modal yang dimiliki. Dan pastikan kita masih memiliki simpanan tabungan lainnya. Jadi jika terjadi kerugian pun, hal tersebut tidak membuat kita kehabisan uang hingga menyebabkan kesulitan financial. Satu hal disini yang perlu digaris bawahi adalah, jangan gunakan modal untuk berinvestasi yang didapatkan dari hutang. Karena hal ini akan menyulitkan financial kita kedepannya jika sampai terjadi sesuatu yang merugikan.

     Perhatikan Potensi Market Cap

Hal berikutnya yang perlu dilihat adalah stabilitas market cap yang dimiliki. Setelah mendapati kepastian hukum yang dikeluarkan oleh Bappebti, mata uang yang bisa diperdagangkan di Bursa Berjangka Indonesia harus berbentuk aset kripto utility (utility crypto) atau kripto beragunan aset (crypto – backed asset). Dari seluruh tipe cryptocurrency yang ada, Bitcoin merupakan salah satu mata uang digital yang paling popular di dunia dengan kapitalisasi pasar terbesar dengan nilai US$63.66 miliar pada tahun 2019 ini. Ada beberapa mata uang digital lainnya yang juga memiliki nilai yang sangat besar selain bitcoin, dan cryptocurrency tersebut bisa didapatkan melalui bursa berjangka yang berada di Amerika Serikat. Bursa berjangka tersebut adalah Chicago Board Options Exchange (CBOE), Chicago Mercantile Exchange (CME dan Intercontinental Exchange (ICE).

Semua itu adalah beberapa hal untuk kaum millennials ketahui sebelum terjun langsung ke investasi cryptocurrency. Cryptocurrency akan terasa seperti berjudi jika kita tidak mencari tahu terlebih dahulu sebelum mulai berinvestasi. Jadi sudah siapkah untuk memulai investasi millennial di masa depan?

Recommendation From Expert :

1. Anak millennial mau berinvestasi? Ya bisa donk! Tapi jangan asal pilih investasi ya. Pilihlah investasi yang sesuai dengan kemampuan Anda. Bersama CAT Institute, Anda bisa belajar investasi dan  trading yang lebih intensif dan dapat menjadikan Anda professional trader/ investor hanya dalam 1 tahun saja!

2. CALL atau Whatsapp dan hubungi CAT Institute dengan Karlina, +62 821 66 66 6500