JANGAN HEDGING! KALAU ANDA….. Market Story

Story by: Karlina Armady
Published: July 25, 2018
Viewed 10 times

Karlina is a Senior Trading Advisor who has more than 5 years experience in financial trading. She also manage the famous CAT certification program Institute as school principal. She is here to inspire you with great stories and motivations.

Beberapa trader beranggapan bahwa teknik trading hedging adalah teknik yang paling aman, karena ketika gagal untuk mendapatkan posisi buy maka masih ada cadangan “menang” di posisi sell. Tapi tidak semua trader cocok bertrading dengan strategi hedging.
Ide menahan dua posisi trading yang berlawanan memang cukup menarik untuk diterapkan

Namun benarkah hedging bisa melindungi posisi Anda dari kerugian? Faktanya, banyak trader justru merasa kesulitan mengambil manfaat dari strategi hedging. Banyak di antara mereka terjebak dalam locking positions, situasi dimana trader tak tahu kapan harus melepas salah satu posisi hedging. Trader malah seringkali merugi, karena membuka 2 posisi artinya terkena spread 2 kali. Biaya trading seperti spread tentunya tak bisa dikesampingkan begitu saja, apalagi jika volatilitas harga sedang bergejolak.

Itulah mengapa, tidak semua trader cocok dengan strategi hedging. Agar terhindar dari risiko,nahh sebaiknya jauhi strategi hedging jika Anda termasuk ke dalam tipe trader berikut ini.

1. Analisa gagal terus



Kualitas pertama yang dibutuhkan dalam kesuksesan strategi hedging adalah ketajaman analisa. Untuk mengetahui kapan saatnya meng-hedging posisi loss, di level mana hedging bisa dibuka, dan teknik apa yang bisa diterapkan, Anda perlu mengetahui peluang pergerakan harga terlebih dulu. Jika analisa seringkali tidak akurat, maka bukan tidak mungkin strategi hedging Anda berakhir gagal.

2. Money Management buruk


Di tahap ini, Anda tentunya sudah paham jika hedging memerlukan pembukaan 2 posisi trading (minimal). Jadi pastinya, dengan melakukan hedging, Anda akan memperbesar ukuran dan risiko trading. Belum lagi, spread juga perlu diperhitungkan karena masing-masing posisi akan dikenai potongan dari biaya trading tersebut.
Agar akun trading tetap aman meski Anda membuka banyak posisi untuk keperluan hedging, pastinya diperlukan ketahanan dana yang cukup untuk menopang posisi-posisi trading yang masih floating. Money management harus menjadi prioritas, agar Anda bisa menempatkan ukuran trading di tiap posisi secara ideal. Jika trading Anda tidak mengaplikasikan money management, maka itu artinya Anda belum siap untuk menghadapi risiko hedging.

3. Emosi labil



Trader selalu disarankan untuk meminimalisir pengaruh emosi sebisa mungkin, karena keputusan-keputusan trading yang dipengaruhi emosi cenderung berujung pada kerugian besar. Namun sayangnya, tingkat kesulitan, tekanan, dan risiko di strategi hedging membuat trader lebih rentan pada ketidakstabilan emosi.

Orang sering mengatakan bahwa teknik hedging ini sama seperti teknik “kecanduan”,untuk meng-hedging posisi pertama, Anda perlu membuka posisi kedua. Jika order kedua tersebut tidak berhasil, maka Anda harus meng-hedging-nya dengan posisi ketiga.Dan seterusnya maka dari itu tingkat kerugian menjadi bertambah
Yakin emosi Anda akan stabil? Jika tidak lebih baik jauhi dulu teknik hedging dalam bertrading

Apakah bisa menggunakan teknik hedging?

Tak perlu berkecil hati jika Anda masih pemula atau belum memiliki skill yang terasa dalam analisa trading. Kesempatan menggunakan strategi hedging bukannya sama sekali tertutup bagi Anda. Pengalaman bisa membuat Anda menjadi trader yang memiliki ketajaman analisa, money management, dan kontrol emosi. Oleh karena itu, banyak-banyaklah belajar tentang strategi hedging, sembari Anda mengumpulkan pengalaman yang diperlukan dan Anda bisa mendapatkannya dari CAT Program selama 1 tahun. Sebagai rekomendasi, menguji teknik hedging bisa dilakukan di akun demo terlebih dulu agar Anda terhindar dari risiko real.