Dalam trading saham, kamu pasti akan dihadapi oleh berbagai macam saham. Berdasarkan kapitalisasinya saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu saham blue chip,gold chip, dan saham gorengan. Pada artikel ini kita akan membahas mengenai saham gorengan yang memiliki risiko yang tingg tapi masih diminati oleh banyak trader.
Apa Itu Saham Gorengan?
Saham gorengan adalah saham dengan market cap rendah yang dikelola oleh banyak orang untuk menjaga harga. Orang-orang ini biasanya adalah orang-orang kaya yang ingin mendapat untung besar dari ritel, atau biasa disebut dengan bandar. Saham gorengan ini sering mengalami kenaikan harganya tidak wajar.
Ciri-Ciri Saham Gorengan
Ciri-ciri paling menonjol pada saham gorengan adalah kenaikan harganya yang cukup pesat meski dalam waktu singkat. Adapun ciri-ciri lainnya yang bisa kamu perhatikan sebelum melakukan trading di saham gorengan adalah:
01. Kapitalisasi Pasar Rendah
Market cap saham gorengan tidak sampai Rp1 triliun, bahkan masih dibawah Rp 500 miliar. Kapitalisasi yang rendah dan harga murah membuat harganya mudah dikendalikan. Namun, perlu kamu tahu kapitalisasi pasar kecil tidak selalu dapat kita sebut sebagai saham gorengan.
02. Antrian Pembelian Kecil
Jumlah permintaan (bid) dan penjualan (offer) saham gorengan lebih sedikit, inilah yang membuat harganya naik. Sama halnya dengan hukum dagang. Ketika permintaan tinggi dan penawaran rendah, harga barang tinggi.
03. Volume Perdagangan Tidak Wajar
Perdagangan saham gorengan memiliki volume yang paling besar jika dibandingkan dengan saham lainnya. Bukan karena peminatnya banyak, tapi karena volume transaksi yang dimainkan oleh bandar.
04 Volatilitas Tidak Beraturan
Tidak hanya volumenya yang tak wajar, volatilitas dari saham gorengan juga tidak beraturan. Saham gorengan bisa tiba-tiba naik drastis dalam periode tertentu, lalu terjun bebas secara tiba-tiba.
05. Masuk Dalam Daftar Unusual Market Activity (UMA)
Saham dengan kenaikan yang terlalu ekstrim dalam dua hari terakhir biasanya akan masuk ke dalam daftar Unusual Market Activity (UMA) pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Kenaikan ekstrim yang dimaksud itu jika kenaikan mencapai batas terbesar harian atau auto reject atas (ARA), baik 20%, 25% atau 35% per hari, tergantung harga efeknya.
Jika seorang trader memiliki kemampuan analisis fundamental dan teknikal yang mumpuni. Melakukan transaksi di saham gorengan bisa jadi salah satu cara untuk menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Kamu mau belajar analisa fundamental dan teknikal? Bisa banget nih belajar bareng pengajar profesional melalui program CAT Institute. Mau tau program apa yang paling cocok untuk kamu? Yuk chat Trading Coach sekarang ke +6282166666500