Panduan Bagi Pemula Untuk Belajar Investasi Reksadana Market Story

Story by: Revanny R. Tristia
Published: October 14, 2019
Viewed 8 times

Revanny is a Content Writer of Astronacci, who has passion to writes and learn about financial and trading.

Apa itu Reksadana?

Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa kita pilih. Bedanya dengan intrumen investasi lainnya, reksadana terdiri dari berbagai macam jenis aset. Aset tersebut berupa saham, obligasi, surat utang dan deposito. Reksadana mengumpulkan semua modal dari berbagai investor yang dikelola oleh manajer investasi agar nilainya bisa berkembang.

Investasi ini sangat cocok dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki cukup waktu dan memiliki modal yang kecil. Karena reksadana pada dasarnya digunakan sebagai wadah untuk menghimpun dana dari para pemodal untuk berikutnya di investasikan kedalam bursa efek oleh manajer investasi.


Dua kelebihan dari reksadana adalah, bisa dijadikan investasi awal bagi para pemula yang masih awam dengan dunia investasi, serta cocok bagi mereka yang ingin berinvestasi dengan resiko yang relatif kecil.

Kita Harus Memahami Cara Kerja & Jenis Reksadana Yang Akan Digunakan.

Sebagai seorang pemula dalam investasi, khususnya reksadana baiknya kita pahami dulu kinerja investasi ini dengan baik dan tentunya mengenal beberapa jenis reksadana yang biasanya sering digunakan.

Dengan adanya verifikasi investasi yang dilakukanoleh reksadana, hal ini cukup mengurangi resiko kerugian yang akan kita dapatkan sebagai investor. Karena investasi tersebut tidak hanya ditanamkan di satu perusahaan saja, tapi dibeberapa perusahaan berbeda. Sehingga jika terjadi penurunan nilai/ harga disalah satu perusahaan atau instrumen kita melakukan investasi, hal tersebut tidak terlalu merugikan kita sebagai investor.

Untuk investasi di reksadana kita bisa memilih untuk jangka panjang ataupun jangka pendek. Dalam pemilihan jangka waktu investasi ini sebisa mungkin harus disesuaikan dengan keinginan dan kemampuan kita. Jika ingin berinvestasi untuk hari tua, kita bisa memilih yang jangka panjang sekiranya diatas 5 tahun. Namun jika masih memiliki banyak kebutuhan kedepannya, baiknya kita pilih yang jangka pendek.


Selain memilih jangka waktu berinvestasi, kita harus mengenal beberapa jenis reksadana yang bisa kita lakukan :

1. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Merupakan investasi yang dana/ modalnya dialokasikan ke obligasi minimum 80% dari aktivanya.Dan keuntungan yang kita peroleh pun cukup tinggi dan bisa mencapai lebih dari 10% per tahunnya, dengan tujuan untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.

2. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)

Jenis reksadana ini mengalokasikan dana/ modal investasinya kedalam portfolio yang beragam. Bahkan bentuknya bisa saham dan dikombinasikan dengan obligasi. Reksadana ini memiliki resiko yang sangat tinggi, meskipun ketika berjalan dengan lancar bisa menghasilkan keuntunggan yang tinggibagi investornya.

3. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)

Reksadana in melakukan investasinya pada pasar uang dan memiliki masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Dimana semua modal ditempatkan dan berupa deposito, obligasi maupun Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan berbagai jenis instrumen investai pasar uang yang lainnya. Meskipun resiko yang didapat relatif kecil, namun keuntungan yang didapat juga cenderung sedikit.

4. Reksadana Saham (Equity Fund)

Jika reksadana pendapatan tetap dialokasikan ke obligasi, maka untuk reksadana saham tentunya 80% dari aktivanya terinvestasikan dalam bentuk efek dan bersifta ekuitas. Dengan resiko yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan pendapatan tetap, jenis reksadana ini memiliki potensi tingkat pengembalian yang lumayan tinggi.



Dari beberapa jenis pilihan reksadana diatas, kita bisa mberinvestasi sesuai dengan kemampuan keuangan dan keinginan kita.

Langkah-Langkah Yang Dilakukan Saat Berinvestasi Di Reksadana

Setelah mengetahui dan menetapkan jangka waktu berinvestasi dan jenis reksadana yang akan kita lakukan, lau berikutnya apa?
Ya tentu saja, kita bisa langsung mendaftar di reksadana yang diinginkan dan ikut langkah-langkah untuk proses investasinya. Kita bisa coba ikuti langkah-langkah dibawah ini :

  • Selain mempersiapkan dokumen-dokumen untuk membuka akun, kita juga sudah harus meyiapkan modal untuk investasinya. Persyaratan tersebut diserahkan ke manajer investasi, dan modal/ dana yang sudah kita sediakan harus ditransfer ke rekening penampungan sesuai dengan produk reksadana yang dipilih.
  • Total kekayaan reksadana setiap harinya disebut juga dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB). Kekuatan permintaan dan penawaran para investor bisa mempengaruhi NAB.
  • Transaksi pada reksadana memiliki batas waktu (cut off) untuk penerimaan transaksi setiap harinya. Biasanya batas waktu ini diantara jam 12.00 – 13.00 WIB. Jika kita transaksi pembelian reksadana dilakukan setelah batas waktu, maka harga NAB akan mengikuti hari berikutnya dari tanggal pembelian terakhir.
  • Selesai melakukan semua transaksi, biasanya kita akan mendapatkan surat konfirmasi transaksi pembelian. Dan pada setiap bulannya kita juga akan menerima laporan perkembangan dana investasi yang kita miliki. Biasanya laporan ini diberikan oleh manajer investasi kepada investornya.

Pilih Reksadana Yang Sesuai Dengan Profil Resiko Kita

Dalam setiap investasi pasti memiliki resiko. Dan sebagai investor, profil resiko ini akan menentukan kita memilih investasi berdasarkan keuntungan yang diharapkan dengan menilai seberapa besar tingkat resiko yang bisa kita hadapi.



Reksadana sendiri memiliki berbagai jenis investasi yang memiliki keuntungan dan resiko yang berbeda-beda. Nah, untuk menghadapi resiko ini, kita harus bisa melihat profil resiko apa yang kita punya sebagai investor.

Tipe Agresif : tipe investor seperti ini biasanya sangat percaya diri, memiliki keberanian dan siap menghadapi kerugian (risk taker). Tipe ini biasanya siap menanggung kerugian dengan melakukan apapun dalam investasinya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Tipe Moderat : Tipe ini memiliki pengetahuan mengenai sifat reksadana yang fluktuatif, dan biasanya memilih jenis investasi yang memiliki resiko cukup rendah agar tidak mengalami kerugian yang besar.

Tipe Konservatif : Tipe ini cenderung sangat menghindari resiko yang akan dihadapi dan lebih memilih jenis investasi reksadana dengan resiko yang rendah. Biasanya mereka akan main aman dengan jenis investasi sepert deposito atau tabungan reksadana. 

Itu adalah beberapa tipe investor dilihat dari profil resikonya. Dengan mengetahui tipe seperti apa kita sebagai investor, tentunya akan membantu kita memilih investasi yang lebih tepat untuk kita lakukan.

Resiko yang bisa didapatkan oleh kita sebagai investor bisa berupa turunnya harga efek dari saham, obligasi atau surat berharga lainnya. Namun hal ini bisa diminimalisir oleh manajer investasi dengan menggunakan prinsip diversifikasi. Resiko dalam reksadana juga dihadapi oleh manajer investasi jika para investornya melakukan penjualan kembali (redemption) atas setiap unit yang dimiliki.

Saat ingin memulai investasi yang baru, pastikan kita sudah mengetahui informasinya terlebih dahulu. Khususnya di reksadana yang memiliki beberapa jenis investasi didalamnya. Dengan mengetahui informasinya terlebih dahulu jadi lebih memudahkan kita memilih jenis investasi apa, dan resiko apa yang akan kita hadapi didalamnya.

Recommendation From Expert :
1. Investasi reksadana adalah salah satu investasi yang bisa dilakukan oleh siapapun  dengan modal yang sangat minim. Dari artikel ini kita bisa mengenal terlebih dahulu mengenai apa itu reksadana. Jadi Anda sudah siap berinvestasi di reksadana sekarang?

2. CALL atau Whatsapp dan hubungi CAT Institute dengan Karlina, +62 821 66 66 6500