Langkah-Langkah Memulai Trading Saham Untuk Pemula Trading Tips

Story by: Revanny R. Tristia
Published: October 15, 2019
Viewed 9 times

Revanny is a Content Writer of Astronacci, who has passion to writes and learn about financial and trading.

Apa yang perlu diketahui sebagai seorang pemula dalam trading saham?

Seperti yang kita tahu, saham selain di tradingkan juga bisa di investasikan. Saham yang di tradingkan, berarti diperdagangkan di dalam pasar modal. Ada transaksi jual dan beli, dan bisanya kita mencari keuntungan dari selisih transaksi yang kita dapatkan.

Trading saham dengan investasi saham memiliki perbedaan pada strategi, analisis, prinsip dan waktu pelaksanaannya. Jadi apa saja tahapan yang harus kita lakukan dalam memulai trading saham? Berikut beberapa langkah yang bisa kita ambil untuk memulai trading saham.

     1. Memiliki Modal & Mulai Dari Nominal Kecil

Untuk memulai trading tentu saja kita membutuhkan modal. Dan kita harus memiliki money management yang baik dalam pengelolaannya. Trading saham memiliki risiko yang tinggi dalam pengaplikasiannya. Jika kita blum bisa menganalisis pergerakan market dengan baik, ada kemungkinan kita bisa kehilangan modal yang kita tanamkan disana.

Karena itu baiknya bila kita masih pemula dalam trading, modal yang digunakan jangan terlalu besar. Biasanya masing – masing broker memiliki minimum modal yang harus disetorkan. Nah, kita setidaknya kita bisa menggunakan modal sesuai dengan minimum setoran yang diberikan broker tempat kita bertrading saham.

Dengan modal kecil diawal, anggap saja sebagai percobaan pertama kali kita terjun di trading. Kita bisa melihat dulu bagaimana kinerja, cara transaksi dan risiko yang akan kita hadapi kelak. Jika kita sudah bisa menghadapi market dengan analisa yang baik dan mendapatkan profit yang konsisten, boleh lah kita coba bertrading dengan modal yang besar.

Setidaknya dengan modal yang kecil tersebut, jika kita mengalami kerugian atau gagal dalam trading, hal ini tidak akan terlalu mempengaruhi kondisi financial kita. Jika langsung dengan modal besar dan ternyata trading yang kita lakukan gagal, itu hanya akan membuat bangkrut dan kehilangan semua modal yang kita punya.

     2. Memiliki Pengetahuan Tentang Trading & Bisa Menganalisa Market

Kita harus memiliki setidaknya pengetahuan tentang trading yang akan dilakukan. Cari tahu dulu informasi bagaimana cara trading dengan benar, apa kelebihan dan kekurangnnya dan tentunya apa risiko yang akan kita dapatkan.

Dan yang terpenting adalah pengetahuan dalam menganalisa market. Menganalisa sangat diperlukan agar kita bisa melihat pergerakan market secara pasti. Seperti yang kita tahu market saham selalu bergerak naik dan turun. Dengan menganalisa, kita bisa melihat apakah harga saham akan naik atau turun pada periode berikutnya.

Jika dianalisa harga akan turun, disitu kita bisa membuat keputusan apakah trading tetap akan diteruskan atau kita cut loss agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar. Analisa yang digunakan ada 2 macam yaitu, analisa fundamental dan analisa teknikal. Dengan menggunakan kedua analisa tersebut, kita bisa membaca pergerakan market dengan lebih baik.

Analisa Fundamental, merupakan analisis mendasar untuk medapatkan informasi tentang kondisi ekonomi terkini, industrial, dan kondisi perusahaan/ emiten. Analisa ini lebih melihat bagaimana kinerja dan proyeksi perusahaan/ emiten untuk memperkirakan harga saham kedepannya.

Dalam analisa fundamental, kita perlu memperhatikan kriteria-kriteria perusahaan untuk melihat baik atau buruknya saham yang mereka jual. Contoh, Perusahaan/ emiten memiliki saham yang menjadi market leader. Atau finansial yang dimiliki perusahaan konsisten dalam meningkatkan laba dan tidak memiliki utang yang lebih besar dari Deb Equity Ratio (DER).

Analisa Teknikal, lebih melihat kepada penggunaan data historis dari perubahan harga saham, volume perdagangan dan indikator market lainnya. Kita menggunakan analisis ini dengan memanfaatkan data-data yang ada di market, seperti harga saham, permintaan dan penawaran yang terjadi. Dengan menganalisa hal-hal tersebut kita bisa memprediksi tren harga selanjutnya yang akan terjadi.

Sama seperti analisa fundamental, pada analisa teknikal kita bisa memilih saham dari perusahaan/ emiten yang bagus dengan melihat dari, tingkat volatilitas yang tinggi serta likuid yang diperdagangkan setiap harinya. Perusahaan/ emiten tersebut juga memiliki jumlah saham yang beredar cukup banyak di market.

     3. Memilih Perusahaan Sekuritas Yang Tepat

Perusahaan sekuritas merupakan sebuah perusahaan yang menjadi perantara dalam transaksi sekuritas (jual beli efek). Perusahaan sekuritas biasanya disebut juga broker/ pialang, dan merupakan perantara antara investor dengan pasar modal.

Kita tidak perlu berusaha bertransaksi langsung dalam jual beli saham dengan datang langsung ke bursa efek atau pasar modal, karena broker akan membantu untuk melakukan transaksi tersebut. Namun broker juga tidak membeli atau menjual efek/ saham secara langsung kepada investor, melainkam hanya memberikan rekomendasi mengenai saham apa yang bagus , dan waktu yang tepat untuk melakukan transaksi.

Rekomendasi yang diberikan broker bukan semata-mata melalui pendapat pribadi, melainkan memang dengan analisa yang sudah dilakukan terlebih dahulu. Analisis yang diberikan biasanya analisa pergerakan market, perekenomian yang terjadi, dan pergerakan harga di market.

Lalu broker seperti apa yang bisa kita berikan kepercayaan untuk membantu transaksi kita di pasar modal? Berikut adalah beberapa hal yang harus kita perhatikan dari sebuah sekuritas/broker yang bisa dipercaya :

  • Memiliki perizinan yang terpercaya dan teregulasi oleh negara.
  • Memberikan informasi dan rekomendasi saham dengan analisa yang baik.
  • Memiliki berberbagai fasilitas transaksi (konvesional ataupun secara online).
  • Memberikan bunga margin yang rendah dan trading limit yang besar.

Sekarang ini, broker sudah jarang melakukan transaksi secara konvensional. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, sekarang ini transaksi dengan mudah dilakukan secara online via internet melalui pc ataupun smartphone.

     4. Mengenali jenis saham dan instrumen pasar modal

Langkah berikutnya adalah kita harus mengenal dan mengetahui jeni-jenis saham yang akan kita pilih untuk ditradingkan. Dalam trading saham, hanya ada dua jenis saham yang bisa kita pilih. Dua jenis saham itu adalah, saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).

Dimana kedua jenis saham itu memiliki beberapa kelebihan yang berbeda. Perbedaan besar dari kedua jenis saham itu adalah, saham preferen menjadi prioritas utama saat pembagian deviden saat perusahaan tempat kita menanam saham mengalami kerugian.

Ketika kita memilih saham di market, pastikan kita memilih saham-saham yang memiliki likuiditas yang tinggi dan saham-saham yang tergabung di indeks LQ45 atau IDX30. Saham yang tergabung  dalam indeks tersebut termasuk saham blue chip. Saham yang diperdagangkan oleh perusahaan besar dengan likuiditas yang tinggi.

Jenis saham yang harus kita hindari adalah saham gorengan, dimana saham tersebut bergerak (naik & turun)  secara tiba-tiba dan drastis. Saat membeli saham ini memang akan memberikan kerugian dalam jangka pendek, namun bisa tiba – tiba berbalik arah dan memberikan keuntungan yang cukup bagus bagi investornya.

Sayangnya jenis saham ini sangat sulit jika kita coba menganalisa secara teknikal dan fundamental. Karena pergerakannya tidak terdektesi dengan baik, dan sulit dianalisa khususnya oleh pemula.

Itu adalah beberapa langkah ketika kita ingin memulai trading saham. Ke empat langkah tersebut perlu kita ketahui terlebih dahulu. Jangan langsung terjun ke dalam dunia trading sebelum mengetahui apa saja yang harus dilakukan sebelumnya.

Recommendation From Expert :
1. Saat ingin memulai trading saham, baiknya perhatikan langkah-langkah yang dijabarkan di artikel ini terlebih dahulu. Sehingga Anda bisa memulainya dengan baik dan benar.

2. CALL atau Whatsapp dan hubungi CAT Institute dengan Karlina, +62 821 66 66 6500